Thursday, March 15, 2018

99 Asmaul Husna - Sembilan Puluh Sembilan Asmaul Husna dan Artinya

99 Nama Allah SWT Asmaul Husna - Sembilan Puluh Sembilan Sebutan Tuhan Asma'ul Husnah yang masing-masing memiliki arti definisi / pengertian yang bersifat baik, agung dan bagus. Secara ringkas dan sederhana Asmaul Husna adalah sembilanpuluhsembilan nama baik Allah SWT.
99 Asmaul Husna

Firman Allah SWT dalam surat Al-Araf ayat 180 :

"Allah mempunyai asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar

Saturday, February 24, 2018

Inilah 6 nasehat KH Maimun Zubair Untuk Para Santri
6 nasehat KH Maimun Zubair untuk para santri 
Simbah Kyai Haji Maimun Zubair lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928. Beliau adalah putra pertama dari Kyai Zubair. Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama kharismatis yang dikenal teguh memegang pendirian.
Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh langsung oleh ayahnya untuk menghafal dan memahami ilmu Shorof, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah dan bermacam Ilmu Syara’ yang lain. Ayahanda beliau, Kyai Zubair, adalah murid Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky.

KH Maimun Zubair
Sekitar tahun 45, beliau memulai pendidikannya di Pondok Lirboyo Kediri, dibawah bimbingan KH. Abdul Karim yang biasa dikenal sebagai Mbah Manaf. Selain kepada Mbah Manaf, Beliau juga menimba ilmu agama dari KH. Mahrus Ali juga KH. Marzuqi.

Simbah KH Maimun Zubair  berpesan kepada santri-santrinya, Inilah 6 nasehat KH Maimun Zubair untuk para santri :
1. Ojo kakean su'udhon. Mundak peteng ati lan rekoso urip.
Jangan banyak suudzon. Akibatnya hatinya gelap dan hidupnya sulit
2. Benci ojo nemen nemen mundak nyanding.
Kalau benci jangan terlalu biar tidak ditempati
3. Kudu wani ngetoke GAGAH. Senajan rasane kudu nangis.
Harus berani menunjukkan tegar. Walau rasanya harus menangis.
4. Aku seneng karo wong seng ora patio weruh duwet.
Saya suka kepada orang yang kurang tahu urusan duwit.
5. Yen duwe karep kok durung istitho'ah ojo dipikir nemen nemen, mundak cepet mati.
Kalau punya keinginan, tapi belum mampu jangan terlalu dipikir biar tidak cepet mati (mungkin yg dimaksud biar g stress)
6. Santri yen wes mulih kudu wani Istiqomah,Mengko lak kepenak kabeh.
Santri kalau sudah pulang harus berani istiqamah, nanti akan hidup enak.

Semoga bermanfaat dan dapat mengamalkan 

Sunday, February 18, 2018

Kambing Mbah Sholeh Darat Memakan Macan
Kisah ini saya dapatkan dari KH Mukri Rohman, imam Masjid Kyai Sholeh Darat kampung Melayu Darat, Semarang Utara yang mengasuh pengajian kitab Majmu' Syariat al-Kafiyat lil Awam, salah satu karya KH Sholeh Darat yang cukup populer.
Mbah Sholeh

Kiai Mukri mendengar cerita ini dari gurunya, KH Bisri Mustofa, sewaktu beliau mondok di Pondok Pesantren Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada tahun 1970-an. Menurut cerita ayah KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) itu, pada suatu hari KH Sholeh Darat yang sudah kembali dari Mekah dan tinggal di nDarat Semarang kedatangan tamu seorang tokoh yang terkenal sakti asal Jawa Timur. Si tokoh sudah biasa dipanggil kiai.

Tamu tersebut datang di malam hari.  Karena Kiai Sholeh sedang mengajar ngaji, seorang santri mempersilakan sang tamu menunggu di serambi langgar seraya disuguhi minuman. Langgar yang dibangun oleh mertua Mbah Sholeh, Kiai Murtadho, itu berbentuk panggung dan terbuat dari kayu jati.

Usai mengaji, Mbah Sholeh menemui tamunya tersebut.

"Jenengan tindhak mriki nithih napa (Anda datang ke sini naik apa?)," tanya tuan rumah kepada si tamu.

"Numpak macan (naik harimau)," jawab si tamu dengan nuansa pamer.  Maklum saat itu tunggangan yang biasa dipakai orang umum adalah kuda.

"Lho, dicancang teng pundi macane
(diikat di mana harimau itu?)"

"Saya ikat di luar pagar sana itu. Khawatir menakuti santri-santri jenengan."

Mbah Sholeh hanya tersenyum. Lantas menyuruh santrinya menuntun macan besar tunggangan tamunya itu. Santri nDarat ternyata sama sekali tidak takut pada macan.

"Masukkan kandang, Kang. Biar tidak kedinginan atau kehujanan," perintah Mbah Sholeh kepada santrinya.

Mengatahui bahwa yang dimaksud adalah kandang kambing, si tamu jadi khawatir.

"Jangan dimasukkan kandang,  Mbah. Nanti kambing jenengan dimakan sama macan saya," ujarnya yang hanya ditimpali senyum sang tuan rumah.

"Tak apa-apa. Kambing saya akan aman kok," jawab Mbah Sholeh seraya menggamit tangan si tamu untuk menenangkannya. Lalu dipersilakan menuju kamar untuk dipersilakan istirahat.

Sebelum tidur malam itu, si tamu membayangkan macannya pasti telah menerkam kambing-kambing milik Mbah Sholeh dan esoknya akan ada banyak bangkai.  Namun karena kelelahan, matanya segera terpejam.

Pagi hari usai diajak berbincang dan dijamu makanan oleh tuan rumah, dia bergegas menengok ke kandang. Betapa terperanjatnya dia, bukan bangkai kambing yang ditemukan, malah macannya yang mati. Tergeletak kaku di samping barisan kambing yang riuh mengembik.

"Mbeeek... Mbeeekkk...” suara kambing gaduh seperti meminta bangkai macan segera disingkirkan. Seekor kambing powel yang jenggotnya panjang, mulutnya tampak merah. Diduga kuat, si kambing itulah yang membunuh si macan.

Akhirnya si tamu meminta maaf dan menyesali kesombongannya. Dia menyadari betapa rendah ilmunya dibanding sang kiai yang pernah jadi qadhi di Mekah dan menjadi mahaguru dari gurunya para ulama Nusantara ini.* (Ichwan/NU Online)

* Cerita ini saya dengar langsung dari KH Mukri Rahman dalam beberapa kali kesempatan. Baik saat berkumpul bersama para jamaah Masjid Kyai Sholeh Darat  maupun dengan saya sendiri kala saya bersilaturahim ke ndalem beliau.
Sesibuk Apapun, Jangan Melalaikan Sholat
" SESIBUK APAPUN ,JANGAN MELALAIKAN  SHOLAT "

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim

Sahabat yang budiman. Rukun Islam yang kedua adalah solat. Solat merupakan amal ibadah yang dimulai takbiratul ikrom dan diakhiri dengan salam dengan doa atau bacaan tertentu. Sholat yang wajib kita laksana adalah sholat subuh, sholat dzuhur, sholat asar,sholat magrib, dan sholat Isaya’.
Jangan Melalaikan Sholat

Sobat yang budiman, Banyak diantara manusia yang melalaikan sholat, lebih betah duduk berjam-jam di cafĂ© dan warung, lebih bersabar melakukan upacara bendera, lebih kuat kakinya berdiri melayani para pembeli dibandingkan sholat sepuluh atau lima belas menit. Dia tak mengenal sholat, kecuali di hari jum’at, atau hari raya. Adapun sisa-sisa hari dan umurnya, maka ia habiskan untuk dunianya. Dahulu sholat adalah sesuatu yang amat berharga di sisi para sahabat dan pengikutnya yang setia sampai mereka amat menyesal jika tertinggal sholat jama’ah. Tak ada dalam lembaran sejarah mereka bahwa ada diantara mereka yang meninggalkan sholat. Itulah generasi terbaik yang menjadi teladan bagi kaum muslimin.

Kemudian muncullah di zaman ini generasi pelanjut yang amat buruk. Generasi ini melalaikan sholat, dan memperturutkan hawa nafsunya. Inilah yang disinyalir oleh Allah dalam firman-Nya,“Lalu datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya. Karenanya, mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh. Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun”.(QS. Maryam:59-60).

Bila sholat saja mereka sia-siakan, maka pasti mereka akan lebih menyia-nyiakan kewajiban lain. Karena sholat adalah tiang agama, dan pilarnya serta sebaik-baik amalan para hamba. Mereka (generasi pelanjut ini) menuju kepada keinginan-keinginan dunia dan berbagai kelezatannya, serta akan ridho (puas) dengan dunia dan merasa tenang dengannya. Mereka itulah kelak akan menemui kerugian di akhirat. [Lihat Tafsir IbnuKatsir (5/243)]

Seorang yang meninggalkan sholat akan tersesat jauh dari petunjuk agama dan segala kebaikan yang bermanfaat baginya di akhirat. Dia lebih senang mengikuti selera dan keinginannya. Waktunya banyak terbuang untuk perkara yang sia-sia, bahkan dalam maksiat. Karenanya, mereka lebih senang menghabiskan waktunya di depan televisi untuk menonton tayangan-tayangan haram ala pamer aurat. Mereka rela meninggalkan sholat demi menyaksikan pertandingan sepak bola yang dilakoni oleh kesebelasan idolamereka.

Meninggalkan sholat merupakan sebab jauhnya seseorang dari kumpulan orang-orang baik, lalu pada gilirannya memilih bergabung bersama orang-orang bejat, durhaka, atau bahkan kafir. Merekalah kelak yang akan menemui kerugian dan penyesalan di dalam neraka. Allah -Ta’ala- berfirman menjelaskan sebab hamba masuk Neraka Saqor,“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”  Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat”(QS. Al-Muddatstsir:42-43)

sobat yang budiman, salah satu akibat yang akan diterima oleh orang yang meninggalkan sholat, hatinya akan ditutup oleh Allah, dan pada akhirnya ia akan berubah menjadi munafik. Kalaupun ia sekali-kali sholat (misalnya, di hari jum’at atau hari raya), maka ia tak sholat karena mencari pahala dari Allah, tapi hanya untuk setor muka alias cari-cari muka agar orang lain tahu bahwa ia juga sholat.Sungguh sial orang seperti ini!! Ketika di dunia ia diajak dan disuruh sholat, ia enggan dan lebih senang berleha-leha dan menghabiskan waktu dibandingkan menjawab panggilan adzan, tapi kelak nanti ia akan dihinakan. Allah -Azza wa Jalla- berfirman,“Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; Maka mereka tidak mampu (untuk bersujud), (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera”(QS. Al-Qolam : 42-43)Ini merupakan perintah yang mengandung kecaman bagi orang yang meninggalkan sholat. An-Naqqosy -rahimahullah- berkata, “Hal itu bukanlah pembebanan bagi mereka untuk bersujud, sedang mereka tak mampu, tapi itu adalah kecaman bagi mereka akibat mereka meninggalkan sujud (yakni, sholat saat ia di dunia)”. [Lihat Zaadul Masir (6/62)]

Hal ini menjelaskan kepada kita bahwa meninggalkan sholat adalah dosa besar yang akan mendapatkan hukuman berat di sisi Allah. Lantaran itu, hendaknya para pemalas itu sadar dan bertobat, lalu bersegera menunaikan sholat, karena mencari ridho Allah, bukan mencari perhatian manusia.Ibnu Hazm Al-Andalusiy -rahimahullah- berkata, “Tak ada dosa setelah syirik yang lebih besar dibandingkan meninggalkan sholat sampai keluar waktunya, dan juga membunuh seorang mukmin, tanpa haq”. [Lihat Al-Kaba'ir (hal. 14), karya Adz-Dzahabiy, dengan tahqiq Samir bin Amin Az-Zuhairiy, cet. Maktabah Al-Ma'arif, 1421 H]Terakhir kami nasihatkan kepada seluruh kaum muslimin agar selalu memperhatikan sholatnya. Sesibuk apapun, jangan melalaikan sholat !!.  Latihlah anak-anak kalian menunaikan sholat. Perintahkanlah orang-orang yang ada di bawah asuhanmu untuk mengerjakan sholat, dan wasiatilah mereka agar selalu sholat. Janganlah anda membiarkan mereka lalai dan meremehkan sholat, karena ini adalah tanggung jawab kita bersama.
Sekian.

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Semogabermanfaat
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh